Road to CAEXPO 2025: UMKM Bisa Ekspor ke China, Kemendag Fasilitasi Business Matching dan Market Intelligence

oleh

Jakarta,Suronews.com – Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan, Indonesia bersiap mengikuti pameran tahunan China-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-22 di Tiongkok tahun ini. Menuju
partisipasi Indonesia, Kementerian Perdagangan mendukung keikutsertaan pelaku usaha Indonesia dalam penjajakan bisnis (business matching) awal yang difasilitasi perwakilan perdagangan RI di Tiongkok.

Mendag Busan berharap, dukungan Kemendag turut berkontribusi meningkatkan ekspor ke Tiongkok. Hal tersebut ia sampaikan dalam “Road to China-ASEAN Expo (CAEXPO) 2025: UMKM Bisa Ekspor ke China” pada Senin, (17/3) di kantor Kemendag, Jakarta.

Kegiatan CAEXPO ke-22 akan digelar di
Nanning International Convention and Exhibition Centre, Tiongkok pada 17—21 September 2025. “Indonesia akan berpartisipasi pada CAEXPO 2025. Kami optimistis produk-produk Indonesia
mampu menembus pasar Tiongkok. CAEXPO menjadi platform penting untuk memperdalam kemitraan Indonesia-Tiongkok sekaligus memberi kesempatan bagi pengusaha Indonesia untuk
memperluas pasar ekspor,” kata Mendag Busan menanggapi pelaksanaan Road to CAEXPO 2025: UMKM BISA Ekspor ke China.

Mendag Busan menegaskan, para pengusaha dan eksportir dapat memanfaatkan Road to CAEXPO
2025 untuk menggali informasi lebih dalam mengenai pasar Tiongkok dan platform promosi CAEXPO 2025. Kemendag juga mengoptimalkan peran perwakilan perdagangan RI untuk
mendukung diversifikasi pasar ekspor, khususnya bagi UMKM Indonesia. Ia pun mengajak pelaku usaha dan eksportir untuk berpartisipasi aktif dalam pitching dan business matching bersama Atase
Perdagangan Beijing dan Kepala ITPC Shanghai.

“Mari manfaatkan momen yang baik ini untuk memperkenalkan produk Bapak dan Ibu kepada perwakilan perdagangan untuk difasilitasi dalam pencarian calon mitra buyer serta mendapatkan
wawasan mengenai tren pasar Tiongkok,” tutur Mendag Busan.

Road to CAEXPO 2025 terselenggara atas kolaborasi Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan PT Pandu Arjuna Indonesia (PT PAR Indonesia). Acara ini dilakukan guna mempersiapkan partisipasi
Indonesia pada CAEXPO 2025. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI Fajarini Puntodewi menanggapi positif Road to CAEXPO 2025. Ia mengatakan, UMKM Indonesia memiliki kesempatan
besar untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan volume ekspor.

“Pameran ini merupakan ajang penting bagi pelaku usaha untuk mempromosikan produk unggulan
mereka, menjalin kerja sama bisnis, serta memahami tren pasar di Tiongkok dengan lebih mendalam. Dengan mengikuti CAEXPO, UMKM Indonesia memiliki kesempatan besar untuk
memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan volume ekspor mereka,” ujar Puntodewi.

Ketua Umum BPP HIPMI Akbar Himawan Buchari, yang juga menjadi narasumber dalam gelar wicara, mengatakan, HIPMI selalu siap menjadi akselerator bagi UMKM Indonesia.

Ia berharap, Road to CAEXPO 2025 dapat menyerap aspirasi UMKM, membuka akses pasar, dan menembus
pasar global. “HIPMI selalu siap menjadi akselerator bagi UMKM Indonesia, meningkatkan kapasitas, daya saing,
serta jaringan bisnis bagi para pelaku usaha. Dengan kolaborasi yang kuat di kalangan pemerintah, dunia usaha, dan komunitas UMKM, kita dapat menciptakan ekosistem bisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” jelas Akbar.

Dalam Road to CAEXPO 2025, hadir sebagai narasumber lainnya, yaitu Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag RI Miftah Farid, Atase Perdagangan Beijing Budi Hansyah, Direktur Utama PT Pandu Arjuna Indonesia Guspiarbri Sumowigeno, Wakil Sekretaris Jenderal Gabungan
Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia/PT Kinar Lapiga Lolita Bangun, dan Wakil Sekretaris Jenderal BPP HIPMI Anthony Leong.

Tiongkok merupakan mitra dagang utama dan strategis bagi Indonesia. Dalam lima tahun terakhir (2020—2024), perdagangan kedua negara menunjukkan tren positif sebesar 15,33 persen. Total perdagangan kedua negara pada 2024 sebesar USD 135,17 miliar. Ekspor Indonesia ke Tiongkok pada 2024 sebesar USD 62,44 miliar, dengan 96,4 persen berasal dari ekspor nonmigas, atau senilai USD 60,22 miliar.

Kemendag telah menyelenggarakan kegiatan presentasi produk unggulan (pitching) dan penjajakan bisnis (business matching) dengan perwakilan perdagangan Indonesia di seluruh dunia. Secara kumulatif, selama Januari—Februari 2025, telah dilaksanakan 146 business matching yang terdiri atas 91 pitching dan 55 pertemuan dengan buyer. Nilai transaksi yang dicapai adalah USD 8,77 juta, terdiri atas transaksi pembelian senilai USD 3,35 juta dan transaksi potensial senilai USD 5,42 juta.

Tentang CAEXPO

Partisipasi Indonesia pada the 22nd China ASEAN Expo 2025 menghadirkan Paviliun Nasional (City of Charm) seluas 160 m2 di Hall B2 untuk memperkenalkan daya tarik, potensi investasi, peluang kerja sama; dan Paviliun Komoditas seluas 2.900 m2 di Hall D5 untuk mempromosikan produk unggulan Indonesia.

Pada 2024, partisipasi Indonesia dalam the 21st China ASEAN Expo telah diikuti 51 peserta yang terdiri atas Kementerian dan lembaga, BUMN, pemerintah daerah, dan pelaku usaha dengan potensi transaksi sebesar Rp479,4 miliar.

CAEXPO merupakan hasil kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi ke-7 China–ASEAN Free Trade Area (CAFTA) 2003. Pameran ini bertujuan untuk mempromosikan perdagangan barang, kerja sama investasi, transfer teknologi, perdagangan jasa, hubungan industri, serta kerja sama subregional ASEAN dan Tiongkok. Sebagai anggota ASEAN, Indonesia rutin berpartisipasi pada pameran ini setiap tahunnya.